Selasa, 02 Agustus 2011

Bertemu Jeruk Bali Di Takalar

Jeruk Bali memang tidak harus dijumpai di daerah Bali, didaerah manapun ia bisa dijumpai menurut saya. Kali ini jeruk Bali saya jumpai di daerah Takalar. Orang-orang awam lebih sering menyebutnya jeruk bali, tapi saya lebih senang menyebutnya sebagai jeruk besar (terlepas dari cara penyebutan jeruk yang salah,jeruk ini juga biasa saya identikkan dengan jeruk Pangkep). Lalu apalagi jeruk Pangkep ini? Ini hanya istilah yang saya buat sendiri.

Saya lebih senang menyebutnya jeruk besar, karena ada jeruk kecil sebagai pembanding. Kalau jeruk Pangkep, saya menyebutnya demikian karena jeruk ini sangat banyak ditemukan di daerah Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Deretan penjual jeruk Pangkep sangat banyak ditemukan di daerah ini. Saya sudah hafal betul kalau Pangkep punya banyak jeruk jenis seperti ini, karena hampir setiap tahun minimal 4 kali saya melalui jalur ini dengan sepeda motor saya. Jadilah saya menyebutnya sebagai jeruk Pangkep.

IMG_0009

Lalu jeruk  Bali di Takalar? Ya, jeruk jenis ini juga terdapat di jalur trans Makassar-Takalar. Anda dapat menmukannya di sepanjang jalan di daerah kiri setelah lepas dari kota Takalar. Saya tak tahu nama daerahnya apa, karena touring ke daerah Takalar hingga Jeneponto sangat jarang saya lakukan. 

Ada yang mengatakan bahwa jeruk jenis  jeruk Bali ini diimpor dari Kabupaten Pangkep. Tetapi informasi ini juga tidak begitu jelas. Setahu saya, saya jarang melihat kebun jeruk seperti ini di daerah Takalar. Lain halnya jika kita bandingkan dengan daerah Pangkep. Di halaman rumah penduduk saja bisa kita temukan banyak pohon jeruk seperti ini, dengan pohon yang pendek dan buah yang kadang menjuntai hingga hampir menyentuh tanah, sangat sedap dipandang mata.

Setahu saya daerah takalar hanya terkenal dengan komoditas Jagungnya, (maaf jika kemudian saya salah, saya tidak begitu mengenal daerah ini) sampai-sampai ada kawasan di daerah Takalar, yang tidak jauh dari kota merupakan pusat jajanan Jagung, ada begitu banyak deretan penjual jagung rebus yang siap disinggahi. Kadang mereka melambai-lambaikan tangan mengajak pengunjung sekedar mampir sebentar ke kedai mereka untuk menikmati hidangan jagung rebus yang nikmat. Saya saja kalau lewat didaerah sini suka melempar pandangan untuk tidak menatap kearah kedai mereka, soalnya mereka akan serta merta memanggil anda untuk mampir. Bukan berarti sombong, atau tidak peduli tetapi saya punya kedai langganan tersendiri yang biasa saya singgahi. Di kedai itu menurut saya cukup bagus, disamping pelayannya yang “good looking” dan “wellcome”, jumlah  jagung dalam piring yang disaikan lebih banyak dibandingkan dengan kedai yang lain (bukan tak mau rugi, tapi yah seperti itulah manusia selalu ingin lebih).

Berbicara lebih jauh tentang jeruk jenis jeruk Bali ini, ia sebenarnya dapat menjadi ciri khas suatu daerah dan menjadi daya tarik orang-orang datang atau sekedar mampir untuk menikmati seperti apa rasa jeruk ini. Walaupun mungkin jeruk Bali ini sama rasanya dimanapun ia dikonsumsi, tetapi saya yakin akan berbeda rasa, suasana, tema, dan kesegarannya jika anda menikmatinya di Takalar. Saya bukanlah duta pariwisata daerah Takalar, tetapi saya  kadang berprinsip, rasa kuliner makanan bisa berbeda hanya karena perbedaan suasana, tema, dan lingkungan. Jika suasana mendukung, apapun rasa makanannya akan tetap terasa nikmat, tak peduli kulinernya murah ataupun mahal dari segi harga. Jadi rasa bukanlah segalanya, tetapi kombinasi suasana yang hangat  dan cita rasa nikmat bisa menjadi pelengkap dari kesempurnaan wisata kuliner anda.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;